Senin, 23 Juni 2014

Budaya Sepakbola Dunia

     2014 adalah tahun Piala Dunia karena turnamen sepak bola 4 tahunan itu kembali digelar. Pusat perhatian seluruh dunia pun berpaling ke Brasil sebagai tempat penyelenggara turnamen. Baik pria, wanita, tua, muda, pejabat sampai tukang dagang pun tidak mau tertinggal berita dari seluruh negara yang sedang berlaga di Piala Dunia. Apa hubungannya hal ini dengan budaya? Tentu sangat berhubungan dengan budaya dan kebiasaan tidak hanya di Indonesia, bahkan hingga masyarakat dunia.
     Dari tahun ke tahun kompetisi sepakbola dunia selalu diadakan mulai dari negara antar benua hingga Piala Dunia seperti Piala Asia, Piala Eropa serta kompetisi antar klub seperti Liga Champions Asia dan Liga Champions Eropa. Ayah saya pun masih hafal siapa juara piala dunia 20 tahun lalu. 
     Sebagai warga dunia, hal ini tentu berpengaruh dengan kehidupan kita sehari-hari. Karena perbedaan waktu yang cukup lama, jika 1 pertandingan di benua Eropa diselenggarakan malam hari, maka di Indonesia akan tayang pada dini hari. Tentu banyak masyarakat Indonesia yang ingin melihat langsung tim kesayangannya bermain walau hanya dari televisi. hal kecil yang efeknya sangat besar, mereka yang sekolah ataupun kerja pagi harinya tentu akan mengantuk karena tidak tidur dengar benar. Akibatnya pekerjaan pun menjadi terganggu dan tidak fokus, tentu sangat berpengaruh terhadap hasil pekerjaan yang akhirnya menjadi uang untuk menyambung kehidupan. Dan hal ini bisa terus-menerus berlangsung jika yang bersangkutan tetap pada sikapnya.
     Belum lagi untuk pembelian jersey atau kaus tim sepakbola. Banyak orang rela menghabiskan uangnya hanya untuk membeli kaus dan aksesoris tim kesayangannya yang tentu harganya mahal apalagi barang tersebut asli (original). Dengan mengalirnya uang tersebut tentu akan mengesampingkan kebutuhan lain yang perlu dibeli. Tentu dampaknya berpengaruh kepada keuangan.
     Tidak selalu berdampak negatif, tentu diadakannya kompetisi sepakbola dunia ini memberi keuntungan tersendiri bagi para pedagang yang menjual segala pernak-pernik tentang sepakbola. Juga bagi mereka yang menjadi pengamat dan pemain sepakbola pasti banyak diminta oleh televisi yang menayangi pertandingan untuk memberikan komentar dan prediksinya, tentu saja sama sekali tidak berpengaruh terhadap hasil pertandingan.
     Kompetisi besar sepakbola dunia yang pastinya akan selalu diadakan setiap tahun ini tentu akan menciptakan aktivitas dan kegiatan baru dalam kehidupan sehari-hari. Dari kota ke desa, gunung maupun pantai, semua berpesta dengan budaya sepakbola dunia.
    Kesimpulan saya, tidak masalah bagi kita untuk menyempatkan hobi menonton sepak bola tetapi harus disesuaikan juga dengan waktu dan aktivitas kita, misalnya dengan tidur lebih cepat ataupun minum multivitamin agar kesehatan kita tetap terjaga untuk melakukan kegiatan sehari-hari.

sumber: images.google.co.id

Tugas IBD #1

Pengertian Ilmu Budaya Dasar 

"Ilmu" adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
"Budaya" adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
"Dasar" adalah satu kata yang berarti yang paling awal, ataupun yang paling kecil dari semua hal.

Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat membcrikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang ‘akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Secara demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar. manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu The Humanities di samping tidak mehinggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Kendatipun demikian, Ilmu Budaya Dasar (atau Basic Humanities) sebagai satu matakuliah tidaklah identik dengan The Humanities. (yang disalin ke dalam bahasa Indonesia menjadi: Pengetahuan Budaya)
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
1. Lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
2. Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri.
3. Menyadarkan manusia terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati serta simpati pada nilai-nilai tersebut.
4. Memberi kesempatan untuk memperluas pandangan tentang masalah kemanusiaan dan budaya, serta mengembangkan daya kritis terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.

sumber: wikipedia.org
http://anwarabdi.wordpress.com/2013/04/07/ilmu-budaya-dasar-pengertian-ilmu-budaya-dasar/
http://vatonilv.blogspot.com/2012/04/pengertian-dan-tujuan-ilmu-budaya-dasar.html