Senin, 11 November 2013

TUGAS ISD #1


Demas Briliantara / 12113157 / 1KA06 / Sistem Informasi

          Mata kuliah Ilmu Sosial Dasar (ISD) merupakan mata kuliah yang menganalisa aneka fenomena sosial masyarakat dengan segala dinamika dan implikasinya dari sudut pandang dasar falsafah keilmuan. Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak bisa memisahkan hidupnya dengan manusia lain. Segala bentuk kebudayaan, tatanan hidup, dan kemasyarakatan terbentuk karena interaksi dan bermacam-macam kepentingan antara satu manusia dengan manusia lainnya. Sejak zaman prasejarah hingga sejarah, manusia telah disibukkan dengan terciptanya berbagai aturan dan norma dalam kehidupan berkelompok mereka. Dalam berbagai hal itulah ilmu pengetahuan terbukti memainkan peranan signifikan.
        Ilmu pengetahuan tidak hanya dapat dipahami dalam arti sebuah hukum atau teori ilmiah sebagai hasil statis kegiatan utamanya. Ilmu pengetahuan juga harus dipandang sebagai sebuah proses, sebuah kegiatan, dan tentu saja sebuah kemampuan yang harus dimiliki oleh para ilmuwan. Mahasiswa yang akan diorientasikan untuk menjadi sosok ilmuwan yang peka atas permasalahan sosial kemasyarakatan diharapkan mampu larut dalam proses keterciptaan ilmu pengetahuan tersebut. Kemampuan untuk larut tersebut harus dimulai dengan mengetahui dan memahami dasar-dasar ilmu pengetahuan melalui kemampuan “membaca” berbagai hasil teori dan kajian ilmu sosial, untuk kemudian mampu melihat relevansi dan aplikasinya dengan fenomena dan masalah sosial kontemporer. Selanjutnya pemahaman itu akan menggerakkan kemampuan untuk berproses dalam teciptanya ilmu pengetahuan.
Artinya, mahasiswa tidak menerima begitu saja teori dan hukum ilmiah yang telah ada, melainkan mampu melahirkan teori dan kajian-kajian atas fenomena sosial sebagai karya mereka. Mata kuliah ISD menjadi mata kuliah pengantar demi tujuan tersebut.
Ilmu Sosial (sosial science) atau Ilmu Pengetahuan Sosial (sosial studies) mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metoda kuantitatif dan kualitatif.
  Istilah ini juga termasuk menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi manusia pada masa kini dan masa lalu.
Berbeda dengan ilmu sosial secara umum, IPS tidak memusatkan diri pada satu topik secara mendalam melainkan memberikan tinjauan yang luas terhadap masyarakat.
Ilmu sosial, dalam mempelajari aspek-aspek masyarakat secara subjektif, inter-subjektif, dan objektif atau struktural, sebelumnya dianggap kurang ilmiah bila dibanding dengan imlu alam. Namun sekarang, beberapa bagian dari ilmu sosial telah banyak menggunakan metoda kuantitatif. Demikian pula, pendekatan interdisiplin dan lintas-disiplin dalam penelitian sosial terhadap perilaku manusia serta faktor sosial dan lingkungan yang mempengaruhinya telah membuat banyak peneliti ilmu alam tertarik pada beberapa aspek dalam metodologi ilmu sosial.
Karena sifatnya yang berupa penyederhanaan dari ilmu-ilmu sosial, di Indonesia IPS dijadikan sebagai mata pelajaran untuk sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP). Sedangkan untuk tingkat di atasnya, mulai dari sekolah menengah atas (SMA) dan perguruan tinggi, ilmu sosial dipelajari berdasarkan cabang-cabang dalam ilmu tersebut khususnya jurusan atau fakultas yang memfokuskan diri dalam mempelajari hal tersebut.

Cabang-cabang utama dari ilmu sosial adalah:
·        Antropologi, yang mempelajari manusia pada umumnya, khususnya antropologi budaya yang mempelajari segi kebudayaan masyarakat
·        Ekonomi, yang mempelajari produksi dan pembagian kekayaan dalam masyarakat
·        Geografi, yang mempelajari lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi
·        Hukum, yang mempelajari sistem aturan yang telah dilembagakan
·        Linguistik, yang mempelajari aspek kognitif dan sosial dari bahasa
·        Pendidikan, yang mempelajari masalah yang berkaitan dengan belajar, pembelajaran, serta pembentukan karakter dan moral
·        Politik, yang mempelajari pemerintahan sekelompok manusia (termasuk negara)
·        Psikologi, yang mempelajari tingkah laku dan proses mental
·        Sejarah, yang mempelajari masa lalu yang berhubungan dengan umat manusia
·        Sosiologi, yang mempelajari masyarakat dan hubungan antar manusia di dalamnya
Tujuan Belajar Ilmu Sosial Dasar :
1. Mahasiswa memiliki kesiapan untuk menekuni dunia keilmuan.
2.      Mahasiswa bisa mengerti dan memahami prinsip filsafat ilmu sebagai landasan mengerti dan memahami berbagai fenomena sosial kontemporer
3.     Mahasiswa mampu memahami berbagai konsep ilmu sosial yang akan digunakan sebagai instrumen memetakan segala masalah sosial kemasyarakatan.

Masalah sosial dan ilmu sosial dasar

     Masalah yang dihadapi tidaklah sama, karena ada perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkungan alam. Masalah tersebut dapat berupa sosial, politik, moral dll. Yang membedakan masalah ini ada hubungannya dengan nilai moral dan pranata sosial.

1.  Menurut masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah sosial.
2.  Menurut para ahli, suatu kondisi yang terwujud dalam masyarakat berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang menimbulkan kekacauan.

Masalah sosial muncul sejak peradaban manusia karena dianggap mengganggu kesejahteraan hidup. Dan membuat masyarakat untuk mengedintifikasi, menganalisa cara untuk mengatasinya,
ISD menyajikan pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan masalahnya dengan menggunakan kerangka pendekatan.
 Dengan menggunakan kacamata obyektif berarti, konsep dan teori yang berhubungan dengan hakikat manusia dan masalahnya telah dikembangkan dalam ilmu sosial dan digunakan.
Sedangkan menurut kacamata subyektif, masalah yang dibahas akan dikaji menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan.

A. PENGERTIAN
        Untuk menjawab berbagai tantangan dan persoalan dalam kehidupan lahirlah berbagai cabang ilmu pengetahuan.
Berdasarkan sumber filsafat yang dianggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan dapat dikelompokan menjadi tiga :
1.    Natural sciences (ilmu-ilmu alamiah), meliputi: Fisika, Kimia, astronomi, biologi dll
2.    Sosial sciences (ilmu-ilmu sosial) terdiri dari: Sosiologi, Ekonomi, Politik antropologi, Sejarah, Psykologi, Geografi, dll
3.    Humanities (ilmu-ilmu budaya) meliputi: Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll.

        Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan.

        Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah masalah sosial khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian (fakta, konsep teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu ilmu sosial seperti sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, dan psikologi.

        Ilmu sosial dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu sosial dasar yang dipadukan, karena ilmu sosial dasar tidak memiliki objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga ia tidak mengembangkan suatu penilitian sebagaimana suatu disiplin ilmu seperti ilmu-ilmu sosial diatas.

       Ilmu sosial dasar merupakan suatu bahan studi atau program pekerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan atau pengerjaan yang di Indonesia diberikan di perguruan tinggi.


 B. LATAR BELAKANG

          Banyak kritik sistem pendidikan di perguruan tinggi oleh para cendekiawan. Mereka berpendapat bahwa sistem pendidikan yang berlangsung masih berbau kolonial dan merupakan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda yaitu kelanjutan dari politik balas budi. Sistem pendidikan tersebut bertujuan menghasilkan tenaga terampil untuk menjadi “tukang” yang mengisi birokrasi mereka dibidang administrasi, perdagangan, tehnik dan keahlian lain dalam tujuan eksploitasi kekayaan negara.
          Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan tidak hanya menjadi tukang saja tetapi diharapkan mempunyai tiga jenis kemampuan yaitu personal, akademis dan kemampuan profesional.

a. Kemampuan Personal (kemampuan kepribadian)
        Dengan kemampuan ini tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal dan memahami nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, kenegaraan (pancasila) serta memiliki pandangan luas serta kepekaan terhadap berbagai masaah yang dihadapi masyarakat Indonesia.

b. Kemampuan Akademik
        Adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tertulis, menguasai peralatan analisa, mampu berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis.
 Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan altematif pemecahannya.

c. Kemampuan Professional
      Adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.


 C. RUANG LINGKUP
Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan 3 golongan :
1.    Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
2.    Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial
3.    Masalah-masalh yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda.


      Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 Pokok Bahasan, dari kedelapan pokok bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya:

1.     Berbagai masalah kependudukan
2.    Masalah individu, keluarga dan masyarakat
3.    Masalah sosialisasi pemuda
4.    Masalah hubungan negara dengan rakyat
5.    Masalah kesenjangan sosial
6.    Masalah masyarakat kota dan desa
7.    Masalah pertentangan sosial dan integrasi
8.    Pemanfaatan IPTEK untuk masyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar