Selasa, 28 Januari 2014

Handphone, Benda Wajib Untuk Setiap Orang



                Judulnya salah ketik atau salah kata? Jawabannya: Tidak. Hal itulah yang menjadi kenyataan di dunia kita sekarang. Istilahnya demikian “Tidak ada orang yang tidak punya Handphone” atau “semua orang pasti punya Handphone” Sepenting apakah Handphone atau HP itu? Apakah sangat berpengaruh dalam hidup kita?
                Di tahun 90-an HP menjadi barang mewah yang sangat mahal. Hanya kalangan kerajaan ataupun konglomerat lainnya yang dapat memilikinya. Ukurannya juga besar. Akan tetapi, seiring perkembangan jaman, perkembangan dunia teknologi dan globalisasi, HP menjadi semakin murah, semakin kecil ukurannya, dan semakin ringan beratnya. Jika dulu kita hanya bisa menggunakan HP untuk menerima panggilan dan menelepon, serta mengirim dan menerima pesan (sms), sekarang sangat sangat banyak fungsinya. Kalender, kamera, pemutar musik, jam, alarm, stopwatch, kalkulator, pemutar radio, pemutar video, perekam suara, bertukar data, bermain games, hingga puncaknya adalah internet.
  “Orang lebih memilih untuk menunduk jika baterai hp-nya masih ada”

        Hal tersebut sangat sering dilakukan oleh anak muda jaman sekarang, seolah-olah mereka terhipnotis oleh benda yang ada di tangannya dan tidak memperdulikan apa yang terjadi di sekeliling mereka. Tentu sikap seperti ini akan mengurangi sosialisasi dengan teman, saudara, bahkan keluarga di dalam rumah sendiri. Dampaknya sangat jelas, kurang pergaulan akan mengurangi relasi dengan masyarakat luar yang akan sangat sangat dibutuhkan untuk masa depan. Jika keluarga sendiri saja tidak dekat, bagaimana dengan orang lain?                        
                                                                                             sumber: images.google.com

Banjir,Bencana yang “Sudah Biasa”



         “Dilaporkan banjir sudah mencapai 1 meter di jalan - jalan utama Jakarta, akibatnya transportasi terputus dan harus dialihkan melalui jalan yang lain”
                 
Mungkin berita tersebut sangat sering kita dengar akhir – akhir ini di media elektronik manapun. Khususnya di Jakarta dan sekitarnya, banjir sudah menjadi hal yang wajib mereka lewati setiap tahunnya. Menyedihkan sekali.
                Sebenarnya banjir itu sendiri disebabkan oleh meluapnya air sungai yang sudah tidak terbendung lagi oleh sungai tersebut, lalu air tersebut menyebar memenuhi apapun yang dilewatinya. Jika banjir sudah terjadi, maka jalan, rumah, sekolah, pasar, semuanya akan terendam tergantung dari besarnya volume banjir tersebut. Sekolah terendam? Tentu kegiatan belajar mengajar akan terganggu bahkan banyak sekolah yang meliburkan muridnya karena tidak mungkin lagi melanjutkan pelajaran di tengah banjir setinggi 1 meter. Begitupun akses transportasi akan terputus jika banjir setinggi 50 cm saja menggenangi jalan, akibatnya banyak transaksi barang dan jasa yang tidak dapat sampai ke tujuan dan kegiatan ekonomi pun terhambat.
                Penyebabnya bukanlah sampah ataupun hal yang lainnya, tetapi penyebabnya adalah kesadaran manusia itu sendiri. Jika mereka tahu akan terjadi banjir mengapa masih membuang sampah ke sungai? Mengapa masih membangun rumah di bantaran sungai? Air yang tujuannya mau ke laut malah dihalang – halangi, banjirlah sudah.

                                                                                                               sumber: images.google.com

Wajah Baru Pilpres 2014




                Tahun ini Indonesia akan kembali mengadakan pesta demokrasi secara serentak di seluruh wilayah yaitu pemilihan presiden. Siapa sajakah wajah baru di pemerintahan nanti? Dapatkah mereka melakukan sesuatu yang baru untuk rakyat Indonesia? Kita lihat saja nanti.
                Yang ingin saya bahas disini bukan tokohnya, melainkan rencana dan perbuatan mereka sebelum dan sesudah mereka terpilih nanti. Hal ini sangat berhubungan dengan Ilmu Sosial Dasar karena menyangkut semua aspek di Negara kita terutama kesejahteraan masyarakat.
                Kampanye adalah kegiatan wajib dalam mempromosikan diri sendiri beserta partai mereka untuk mendapat suara dari rakyat nanti. Tapi bagaimana caranya? Apakah adil? Menurut saya cara mereka tidak adil.Yang sudah umum dilakukan adalah membagikan kaos bergambarkan partai mereka untuk masyarakat yang ikut dalam kampanye. Hal lain adalah membagikan bantuan, sembako, serta memberi sejumlah uang  kepada rakyat agar memilih mereka. Kembali uang berbicara.
                Tentu masyarakat saat ini sudah lebih pintar untuk memilih dan bertindak. Mereka tidak terpengaruh hal apapun, tetap pada pilihan mereka sendiri. Akan tetapi, banyak ketidakpercayaan yang timbul dari masyarakat yang mengakibatkan mereka golput (golongan putih) atau tidak memilih. Hal ini tentu menjadi masalah tersendiri di dalam masyarakat karena kita semua mempunyai hak memilih menentukan pemimpin negara kita kelak. Lalu bagaimana dengan janji – janji mereka? Spertinya masyarakat sudah kenyang dengan janji :D 

                                                                                                      sumber: images.google.com

Pulau Jawa > Pulau Lainnya

                Pada judul tersebut saya perjelas dengan kata penduduk. Ya benar, penduduk di pulau jawa sudah terlalu padat dengan adanya anggota kota pembangun di Indonesia yaitu Jakarta dan Surabaya.
                Transmigrasi  ini sendiri sudah dilakukan sejak jaman penjajahan Belanda karena Belanda menjadikan Sunda Kelapa (Jakarta) sebagai pusat kegiatan mereka dan seluruh pulau Jawa sebagai jajahan utama. Sampai saat ini banyak masyarakat keturunan Jawa menyebar di seluruh Indonesia.
                Salah satu hal yang kembali menyebabkan Jawa menjadi sangat padat adalah pendapat seperti ini “Sukses itu kalau sudah kuliah / kerja di Jawa, terutama Jakarta” Kata – kata itu saya dengar sendiri dari teman saya yang tinggal di luar pulau Jawa. Semakin sesak pulau Jawa akan semakin menyebabkan perbedaan yang berarti dengan daerah lain. Hal ini dapat memecahkan persatuan kita sebagai NKRI.
Pemerintah harus ikut serta dalam masalah yang kecil namun berdampak kepada seluruh Indonesia ini.


sumber: images.google.com

Kecanduan Game Online



               Kebutuhan akan teknologi komputer dan internet saat ini sudah sangat tinggi. Maka bisnis rental dan warnet pun sudah menjamur dan sangat menjanjikan mulai dari koneksi internet, pengetikan, fax, printing, burning, scanning, hingga game online. Programmer pembuat game pun semakin kreatif dan tipe game pun semakin banyak. Tetapi mereka tidak memikirkan apa yang terjai pada adik – adik kita sekarang.
               
Sedih melihat kenyataan bahwa pada jam sekolah ada siswa yang berada di warnet untuk bermain game, bahkan masih memakai baju sekolah. Malamnya, banyak siswa yang belum pulang ke rumah dan ternyata mereka ada di warnet untuk bermain game. Siapa yang disalahkan jika masalah seperti ini menimpa adik – adik kita?
                Tentu yang berperan penting adalah orangtua. Mereka harus selalu mengingatkan jika sepulang sekolah harus langsung pulang ke rumah, jika ada kegiatan lain seperti belajar kelompok ataupun ekstrakurikuler mereka harus memberitahu orangtua ataupun orangtua berinisiatif untuk menjemput anak mereka. Kebiasaan bermain game ini akan berpengaruh pada pelajaran dan pergaulannya. Selain tidak fokus belajar, mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu di warnet daripada bersama teman  temannya. Masa depannya akan suram.

                                                                                                        sumber: images.google.com