Selasa, 28 Januari 2014

Mensejahterakan Rakyat, Bukan Diri Sendiri



                Mungkin kasus ini sudah bosan kita dengar dimana – mana. Mulai dari pemerintah, pejabat daerah, hingga pengusaha sekalipun. Pencurian di jalanan sudah terlalu membosankan, capek, panas, dan membuang waktu. Kini para koruptor bisa duduk santai di kursi dan ruangan ber-AC lalu uangpun mengalir ke rekeningnya. Memang tidak semua, tapi sebagian besar seperti itu.
                Saya mengambil contoh kasus Gayus Tambunan yang jelas mengkorupsi pajak. Lalu apa selama ini kita rajin membayar pajak hanya untuk memenuhi dompetnya? Sungguh tragis. Seharusnya mereka dipenjara dalam kurun waktu 10 tahun bahkan lebih, tetapi kenyataannya ada bonus kelakuan baik, grasi, abolisi, remisi, potongan hari raya, hingga keluarga narapidana yang menyuap kepala penjara sehingga mereka bisa keluar hanya 2 tahun saja. Lagi – lagi menyuap, korupsi lagi.

               Kasus yang terbaru pun menyeret Ketua Makamah Konstitusi ke dalam penjara. Bagaimana bisa lembaga hukum tertinggi di negeri ini, apalagi ketuanya terlibat di dalam penyuapan dan korupsi?  Bagaimana dengan bawahannya apalagi rakyatnya? Masyarakat pun menjadi tidak percaya kepada pemerintah jika sudah terjadi kasus sepert ini, bukannya mensejahterakan rakyat malah mensejahterakan diri sendiri. Lalu apa yang harus kita lakukan jika pemerintah pun sudah seperti ini? Sekecil apapun tindakan kita akan sangat berarti bagi bangsa dan Negara.

                                                                                               sumber: images.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar