Selasa, 28 Januari 2014

Haruskah diadakan Ujian Nasional?




                Ujian Nasional atau UN menjadi kontroversi yang hangat diperbincangkan terutama anak SMA. Mulai dari soal – soal, kertas lembar jawaban,bocoran jawaban, hingga kegiatan pelaksanaannya.
                Beberapa tahun lalu UN adalah satu – satunya jalur kelulusan seorang siswa yang sedang bersekolah. Jika nilai UN dibawah nilai rata – rata yang ditentukan, maka siswa dinyatakan tidak lulus dan harus mengulang kembali di kelas 3. Belajar selama 3 tahun ditentukan hanya dalam 4 hari apakah adil? Tetapi masalah ini sudah berhasil diselesaikan oleh pemerintah. Syarat lulus adalah 60% nilai UN ditambah dengan 40% nilai dari sekolah. Jadi sekolah tetap turut serta dalam kelulusan para siswanya.
                Merujuk pada pelaksanaan UN tahun 2013 lalu, saya sendiri yang mengalaminya. Angkatan kami seolah – olah menjadi kelinci percobaan dengan sistem barcode dan 20 paket dalam 1 ruangan. Hasilnya, banyak soal yang tidak tercetak dengan lengkap, kualitas kertas lembar jawaban yang sangat buruk, pendistribusian soal yang tidak tepat waktu, sampai soal tertukar antara mata pelajaran IPA dengan mata pelajaran IPS. Sementara waktu yang diberikan hanya 2 jam untuk mengerjakan soal. Peristiwa ini harusnya menjadi pelajaran bagi pemerintah dalam menyelenggarakan UN berikutnya. Kalau UN dihapus, tentu beban pelajar menjadi lebih ringan karena hanya akan fokus kepada ujian sekolah dan ujian masuk universitas ataupun jenjang selanjutnya.

                                                                                           sumber: images.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar